Social Icons

Halaman

6 Apr 2013

Yang Tak Tergantikan



            Lima atau enam mungkin bukan angka yang istimewa. Tapi tidak bagiku. Tidak untuk hari ini. Hari ini adalah hari di mana tangis, tawa, usaha, kerja keras, loyalitas dan tentu saja Tuhan bergabung di dalamnya. Enam tahun yang lalu, tepatnya tiga bulan pertama adalah hari-hari di mana seakan neraka pindah ke bumi. Tekanan, cercaan, nada-nada sumir, kegamangan menatap masa depan bersatu, diaduk-aduk seperti rujak serut. Tiga bulan adalah waktu di mana bagiku tak ada masa muda, tak ada libur, tak ada tawa.

            Ya, hari ini adalah hari bersejarah itu. Hari di mana dua manusia beda generasi, beda agama, beda warna kulit, mencoba peruntungan dengan “berjudi” dalam persaingan perdagangan yang sudah karut marut.

            Kata sang Nabi, cara untuk mengetahui perangai seorang sahabat itu dengan tiga cara; berpergian, tidur bersama (jangan ditafsiri porno ya, maksudnya ya tidur bareng yang sama-sama jenis), dan berdagang. Atau dalam versi lain, jangan pernah kau kagum kepada seseorang itu dari sholatnya yang khusyuk, ujilah dia dengan uang dan perdagangan.

            Apakah selama kurun waktu itu kami sudah sukses? Kalau ukuran sukses berupa angka yang tertera dalam buku tabungan, atau angka-angka yang berderet di neraca dan laporan keuangan maka jawabanya adalah belum. Masih jauh sekali dari target yang ada. Tapi kalau tolok ukur yang diambil adalah persoalan “nilai” yang tak berwujud dan tak bisa dihargai dengan materi, jawabannya seratus persen; sudah.
           
            Aku ingat pelanggan pertama kali yang membeli di toko kami. Bapak Idham. Seorang petani. Tepatnya mungkin lebih dari itu. Seorang pemilik beberapa perkebunan sayur mayur di daerah Bogor. Hari sabtu dia membeli sebuah monitor dan lcd second, ukuran 17 inch. Burhan adalah orang pertama yang kulihat gemetaran. Takut melihat mas Ekin, Bosku. Orang keturunan yang marah kalau kupanggil dengan sebutan “koko.” Sampai sekarang pun dia sering kuledek dengan kata itu kalau aku sedang “kesal.” Burhan, sales dari percetakan yang menawarkan jasa pembuatan sticker garansi, stempel dan kartu nama. Pertama kali masuk ke toko ketika aku sedang menggergaji batangan alumunium letter L, untuk membuat rak display monitor dan meja tempat servis. Burhan ketakutan karena bosku waktu itu rambutnya gondrong sebahu.

            Terima kasih pada Dia yang menghembuskan harapan, ketakutan, cemas serta ketenangan. Kepada Dia yang tak pernah habis-habisnya menghamparkan rejeki kepada siapa saja yang mencari.  Terima kasih pada semua pelanggan kami. Pak Wid dan pak Budi yang tak pernah bosan menawarkan foto-foto karyawannya, Hehe... maaf pak diriku bukan barang dagangan :D, Sae komputer masih setia menjual produk komputer dan asesoriesnya. Terima kasih kepada Bu haji Idas, aku tetap bangga pada perempuan sepertimu, perempuan yang kukira hanya ada dalam dongeng dan mitos.

            Banyak sekali pelanggan-pelanggan kami. Orang-orang mulia yang tak bisa kusebutkan satu persatu, pak Joko juragan warnet, mas Agus WP sang hacker, Ko A Song sang pembelajar meskipun pendengarannya terganggu, juga pada kawan-kawan dan orang-orang yang selalu mendo’akan tanpa pernah kami memintanya. Terima kasih sebesar-besarnya atas semuanya. Kepada kaum-kaum yang tertimpa ketidakadilan pada tahun kelam itu, maaf aku belum bisa berbuat apa-apa.
           
            Pasang surut. Ganti personil. Mewarnai perjalanan toko kecil ini. Toko yang bagiku sendiri adalah anak ruhaniku. Tempat di mana aku merasa “nyaman” kadang benci juga. Tapi itulah hidup dan kehidupan. Kami terus belajar karena kami tak pernah sempurna. Maaf kepada pelanggan kami yang kurang puas dengan pelayanan kami yang tak sempurna.

            Jika cinta adalah persoalan pasang dan surut, jika cinta adalah persoalan perasaan yang turun naik, jika cinta adalah bagaimana cara mengelola emosi, maka kami adalah bayi yang terus menerus terjatuh, bangkit, jatuh lagi dan bangkit lagi sampai di mana kami tak mampu untuk bangkit tanpa ada kalian yang menyangga kami.

           
            Happy B Day Sae Komputer.


Jakarta, 06 April 2013

Damar Panuluh Jiwo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates